Hari pertama (25 Juli 2009):
Panas tinggi tidak pernah kurang dari 38.5 dan puncaknya adalah 40.2
Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa. Sedikit rewel, minta digendong dan nafsu makan berkurang drastis.
Minum obat penurun panas yang mengandung parasetamol dan ibuprofen berselingan sesuai saran dokter dan konsumsi air putih, sari kurma dan susu segar.
Hari kedua (26 Juli 2009):
Tetap panas tinggi disertai batuk dan pilek, tapi tidak mencapai 40 derajat.
Masih rewel, minta digendong dan nafsu makan kurang baik, kadang menggigil meskipun suhu tubuh yang tinggi (panas di badan tidak merata).
Pengobatan masih sama dengan hari pertama.
Hari ketiga (27 Juli 2009):
Kondisi sama dengan hari kedua.
Pengobatan masih sama dengan hari pertama dan kedua.
Hari keempat (28 Juli 2009):
Pagi dan siang hari suhu badan turun (normal), paling tinggi mencapai 37.8, dan masih cukup lincah meskipun sering tidur dan ga mau ditinggal Mayang.
Namun menjelang magrib mulai lesu, lemas, dan "mogok bicara". Matanya sayu seperti 'Garfield' dan sedikit pucat.
Diputuskan untuk cek darah ke laboratorium dan hasil test menunjukkan bahwa trombosit sudah mengalami penurunan dibawah normal (135.000 dari batas bawah normal 150.000). Meskipun tidak ada penurunan trombosit drastis namun ditetapkan untuk menjalani rawat inap.
Hari kelima (29 Juli 2009):
Suhu badan naik turun, disertai batuk dan pilek.
Hasil test: HB dan HT dalam kondisi aman, namun trombosit masih turun (124.000)
Masih trauma melihat suster dan dokter, mungkin efek dari pengambilan darah untuk keperluan test.
Sudah mulai bisa cerita & bercanda waktu mayang, eyang dan mas Rifa besuk ke rumah sakit.
Sepanjang hari ditemani Mama di rumah sakit.
Hari keenam (30 Juli 2009):
Hasil test: HB dan HT dalam kondisi aman, namun trombosit masih turun (107.000).
Siang hari ditemani Eyang dan Mayang. Rencananya Mama Papa akan kembali nemenin Alya sepulang kantor.
Panas tinggi tidak pernah kurang dari 38.5 dan puncaknya adalah 40.2
Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa. Sedikit rewel, minta digendong dan nafsu makan berkurang drastis.
Minum obat penurun panas yang mengandung parasetamol dan ibuprofen berselingan sesuai saran dokter dan konsumsi air putih, sari kurma dan susu segar.
Hari kedua (26 Juli 2009):
Tetap panas tinggi disertai batuk dan pilek, tapi tidak mencapai 40 derajat.
Masih rewel, minta digendong dan nafsu makan kurang baik, kadang menggigil meskipun suhu tubuh yang tinggi (panas di badan tidak merata).
Pengobatan masih sama dengan hari pertama.
Hari ketiga (27 Juli 2009):
Kondisi sama dengan hari kedua.
Pengobatan masih sama dengan hari pertama dan kedua.
Hari keempat (28 Juli 2009):
Pagi dan siang hari suhu badan turun (normal), paling tinggi mencapai 37.8, dan masih cukup lincah meskipun sering tidur dan ga mau ditinggal Mayang.
Namun menjelang magrib mulai lesu, lemas, dan "mogok bicara". Matanya sayu seperti 'Garfield' dan sedikit pucat.
Diputuskan untuk cek darah ke laboratorium dan hasil test menunjukkan bahwa trombosit sudah mengalami penurunan dibawah normal (135.000 dari batas bawah normal 150.000). Meskipun tidak ada penurunan trombosit drastis namun ditetapkan untuk menjalani rawat inap.
Hari kelima (29 Juli 2009):
Suhu badan naik turun, disertai batuk dan pilek.
Hasil test: HB dan HT dalam kondisi aman, namun trombosit masih turun (124.000)
Masih trauma melihat suster dan dokter, mungkin efek dari pengambilan darah untuk keperluan test.
Sudah mulai bisa cerita & bercanda waktu mayang, eyang dan mas Rifa besuk ke rumah sakit.
Sepanjang hari ditemani Mama di rumah sakit.
Hari keenam (30 Juli 2009):
Hasil test: HB dan HT dalam kondisi aman, namun trombosit masih turun (107.000).
Siang hari ditemani Eyang dan Mayang. Rencananya Mama Papa akan kembali nemenin Alya sepulang kantor.
Hari ketujuh (31 Juli 2009):
Alhamdulillah hari ini dokter sudah mengijinkan Alya pulang meskipun trombosit belum normal. Diagnosa dokter adalah Demam Berdarah (kategori ringan). Ditandai dengan kadar trombosit tidak turun drastis dan kekentalan darah normal. Lagian, sejak mayang dan eyang dateng, juga temen2 TKnya dateng, Alya sudah lebih ceria. Ga bisa diem meskipun tangan berbalut perban dan selang infus ;)
No comments:
Post a Comment