Friday, December 13, 2013

What do I want...?

Ada apa dengan Pers Indonesia?
Saya menginginkan kebebasan pers di Indonesia ditinjau ulang. Saya mengharapkan para wartawan dan media lebih bijak dalam menyampaikan berita. Saya menginginkan mereka lebih punya hati, simpati dan empati daripada sekedar memikirkan berita yang tidak ada dampak positifnya bagi pemirsa dan pembaca berita. Saya mengarapkan mereka sadar bahwa pekerjaannya adalah mulia dan bisa lebih mulia lagi tanpa perlu memakan bangkai saudaranya sendiri.
It hurts and meaningless. Can't you feel it?

Ada apa dengan mental bangsa Indonesia?
Saya menginginkan perubahan fundamental pada mental bangsa Indonesia. Saya mengharapkan bangsa ini punya rasa malu dan hina untuk melakukan korupsi, mengambil dan menikmati sesuatu yang bukan haknya. Saya menginginkan bangsa ini tidak memiliki mental pecundang untuk mengakui yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah - dan bukan sebaliknya.
Bangkitlah bangsaku, it is never too late to change. Be brave, strong and proud of who we are, leave all the bad habit and stigma behind.




Sunday, December 01, 2013

Trip to Singapore 2013

Setelah ditinggal Mama ke Eropa kurang lebih 10 hari, sekarang giliran rame-rame menikmati jalan-jalan ke negeri tetangga, Singapura. Mama ingin Mas Rifa dan Alya bisa mengetahui bagaimana teratur dan tertibnya tinggal di luar Indonesia, meskipun hanya baru sampai di Singapura. Gak apa-apa ya, one step at a time. Insya Allah kedepannya kita bisa pergi bareng, lebih jauh lagi... aamiin yra.

Trip kita kali ini, 6-9 Juli 2013, seperti biasa dimulai subuh dan tiba di Singapore sekitar jam 11.00.  Berbekal informasi yang didapat dari buku saku tentang Singapore, lengkap dengan peta MRT dan Pulau Sentosa, Mama dan Papa jadi lebih pede jalan-jalan dengan transportasi umum.  Great! Semua fasilitas di Singapore memang sangat praktis dan mendukung warga dan turis untuk menggunakan public transportation.

Catatan dan beberapa pengalaman yang lucu dan unik selama disana antara lain sbb:
1. Pengalaman berurusan beberapa kali dengan petugas MRT karena kartu tidak bisa dipakai (kebanyakan tapping :p) dan diingatkan untuk tidak membawa minuman ke area stasiun MRT. Maaf ya Pak, kami orang baru disini.. heuheu..

2. Early check-in dikenakan charge 30 SGD (if im not mistaken atau setidaknya sekitar itu lah) - kami menginap di Hotel V Lavender dengan pertimbangan dekat stasiun MRT. Later on, we've found out that Mustafa Shopping Center is just about 10-15 minutes away (walking). Along the way we also found a convenient store which sold fruits and veggies. Mantap!

3. Untuk fasilitas perjalanan selama di Singapore 4 hari 3 malam, kita beli tiket MRT untuk 3 hari dan tambahan tiket satu hari untuk hari terakhir. Selain tidak ada pilihan untuk 4 hari, sekitar jam 1400 kita harus sudah kembali ke Jakarta.

4. Naik Hop on Hop off untuk 2 hari keliling Singapore jadi pengalaman tersendiri. Hanya sayangnya beberapa fasilitas gratis dari tiket MRT tidak dapat digunakan waktunya terbatas. Pengalaman heboh adalah ketika kita akan memanfaatkan fasilitas HoHo terakhir ke Sentosa. Sepertinya kita salah prediksi waktu dan tempat turun menuju Suntec City sehingga sempet muter-muter kebingungan, lari dan jalan cepat menuju bis.. Hohh.. hohh..hohh.. Mama bangga sama anak2 Mama yang ga ngeluh, tetap bersemangat meskipun betis dan jantung kita diforsir saat itu yaaa hehehe...

5.  Seneng bisa shalat di Masjid Chulia dan Masjid di depan Mustafa. Insya Allah jadi saksi kedatangan kita di rumah Allah



6. Seneng juga akhirnya bisa bawa Mas Rifa dan De Alya makan es krim uncle di Orchard, makan di Clarke Quay, main air mancurnya, nyebrang dengan boat ke Fullerton, berfoto sama Merlion, nikmatin Starbucks versi Singapore dan ngumpulin mug souvenirnya. Tapi kita belum sempet nyobain es krim Turki ya, perutnya udah full. Insya Allah next time.

7. Baru aware bahwa Thai Food merupakan pilihan aman ketika kita cari restoran karena mereka tidak menggunakan minyak atau daging babi. Hopefully ya, karena waktu kita cari restoran di Clarke Quay diberikan petunjuk bahwa "Halal food is available at Thai resto". Alhamdulillah, thanks to Allah swt, my veil gave us identity as Muslim, who's looking for only Halal food.

8. Menikmati USS dari jam 11.00-19.00 membuat kita teler bukan kepalang. Apalagi setelah sport betis dan jantung dipagi harinya :)  Ade sampe minta digendong Papa karena ngantuk ya.. kcian.. (kciannya dedicated to Ade karena ga bisa nahan kantuk dan juga to Papa yang harus gendong ade yang badannya montok tok tok.. hehehe)

9. Trip kali ini judulnya 'near miss' karena hampir saja kita menikmati trip sambil harus berpuasa seperti trip ke Bali 2012 hehe. Alhamdulillah waktunya bergeser! Dari perkiraan 9 Juli, puasa ternyata dimulai di 10 Juli 2013. Serentak di Indonesia, Singapore dan Malaysia..Sebetulnya Mama yakin Mas Rifa dan De Alya bisa berpuasa juga jika memang harus dimulai tanggal 9 Juli tanpa kehilangan makna beribadah sambil berlibur hehe. Tapi Allah berkehandak lain dan Alhamdulillah itu merupakah kemudahan untuk kita :)

Apa lagi ya..? Hmm.. sepertinya itu dulu catatan perjalanan kita untuk trip Singapore kali ini.

Alhamdulillah untuk semua rejeki (umur, kesehatan dan kesempatan dan kfinansial) yang sudah Allah swt limpahkan untuk keluarga kita.
Semoga banyak hikmah yang dapat diambil dari setiap pengalaman, semoga masih banyak kesempatan lain untuk kita bisa nikmati bersama. Aamiin yra..





Millions of love,
Mom

Saturday, September 28, 2013

Europe Trip 2013 Part 2

Pada 7 Juni 2013 sekitar jam 0100 pm Mama sampai ke Geneve. Pengalaman pertama cukup membuat Mama bingung, don't know where am I and where to go hehe (sounds like a victim of amnesia attack).. terlebih lagi mayoritas penduduk Swiss lebih fasih untuk berbahasa Perancis dibandingkan bahasa Inggris. Oooho poor me.. i don't even know a single word of French :). Tapi akhirnya Alhamdulillah.. berkat bantuan seorang teman bisa juga menemukan Hotel Cornavin yang ternyata hanya membutuhkan waktu kurang dari 15 menit dari bandara (menggunakan stasiun kereta api). Jauh lebih singkat dibandingkan dengan proses pencariannya yang memakan waktu hampir 1 jam hehe. Wajar ya.. namanya saja new kids on the block ;)

Oya, awalnya agak serba salah juga. Di satu sisi kita merasakan kebutuhan untuk bisa bertanya pada penduduk lokal, tapi rata-rata mereka tidak bisa (atau tidak suka?) Bahasa Inggris hingga terkesan enggan untuk menjawab tapi di satu sisi kita juga tidak boleh terlalu percaya sama orang yang 'sok akrab'. Meskipun negara maju, tingkat kejahatan di Geneve juga ga kalah sama Jakarta. Salah satu kejahatan yang paling dikenal adalah copet. Lengah sedikit, uang tunai, dompet atau tas bisa melayang. Satu hal yang selalu diingatkan panitia sebelum keberangkatan ke Geneve adalah "Jangan sekali-sekali meletakkan tas/barang-barang tanpa pengawasan di tempat Konvensi. Hampir setiap tahun Delegasi Indonesia ada yang kehilangan barang bawaannya". Glekkk...

Berikut ini adalah beberapa catatan tentang Geneve, Switzerland:
1. Kota yang kecil, tenang dan bersih, sangat sedikit aktivitas di hari Minggu (Restoran dan toko-toko umumnya tutup)
2. Geneve bukan ibukota Swiss, melainkan Bern
3. Bandara Geneve kecil dan jauh dari kesan mewah meskipun menjadi kota tujuan tetap para Diplomat badan-badan dunia
4. Pemerintah men-support tourism dengan cara memberikan kartu fasilitas menggunakan kendaraan umum (Bis, Trem) - dalam kondisi normal, ini cukup karena transportasi yang umum digunakan adalah Bis dan Trem.
5. Kota dimana kantor badan-badan dunia berpusat antara lain ILO, UNICEF, UNHCR, UN(PBB) dan bahkan pendahulu UN, Nation League (Liga Bangsa-Bangsa)
6. Danau Geneve (Lake Geneva) adalah tempat dimana air mancur tertinggi di dunia berada
7. Hotel Cornavin adalah hotel yang pernah menjadi tempat persinggahan Tintin di Swiss
8. Manor adalah salah satu pusat perbelanjaan terlengkap
9. Berbatasan dengan Prancis (hanya kurang dari 1 jam perjalanan darat)
10. Bisa berbahasa Prancis akan lebih memudahkan komunikasi
11. Transportasi umum sangat reliable dan on time
12. Selalu waspada karena kejahatan dapat terjadi dimana saja. Pencopet umumnya terlihat sangat rapi dan sama sekali tidak mencurigakan.
13. Umumnya rambu lalu lintas "dapat dilanggar" oleh pejalan kaki karena pengguna kendaraan sangat mengutamakan pejalan kaki
14. Swiss tidak menggunakan mata uang Euro, namun menggunakan Swiss Franc dan barang-barang relative lebih mahal di banding negara-negara Eropa lain
15. Cafe de Paris adalah restaurant yang terkenal dengan steik-nya, dimana Presiden Pertama Indonesia, Bapak Ir. Soekarno konon pernah merasakan kelezatannya.
16. Restoran Favorite Delegasi Indonesia: Boky - Chinese Food karena kami bisa menemukan Nasi Goreng, Lumpia, Siomay yang rasa dan tampilannya persis seperti di Indonesia, kecuali harganya hehehe











Monday, September 23, 2013

8 years old Marsha


On 23 September 2013, Ade Marsha's height is 122 cm while her weight is 33.2 kgs.
Stay healthy, happy and wealthy..

Love you cubilla..

-Mom-

Monday, August 12, 2013

Europe Trip 2013 Part 1

Pada Juni 2013, Alhamdulillah Mama berangkat ke Eropa untuk mengikuti 102nd ILO Convention di Geneve, Switzerland. Ini adalah trip pertama Mama ke Eropa, rasanya campur aduk.. senang, deg2an sekaligus sedih karena jauh dari Mas Rifa, De Alya dan Papa Greb.

Pengalaman yang ringan dan lucu dimulai sejak di Bandara Soekarno Hatta, karena ada kehebohan terkait info NPWP (yang ternyata kurang akurat hehe) dan insiden sepatu Mama vs Mas Rifa yang akhirnya sepatu Mas Rifa menemani Mama jalan-jalan di Eropa :)

Beberapa menit lewat dari jam 00.00 akhirnya Mama berangkat dengan Emirates menuju ke Geneve via Dubai. Perjalanan yang rencananya ditemani beberapa teman akhirnya terpisah karena satu dan lain hal. Finally, Mom was alone. Tapi Alhamdulillah, semuanya berjalan baik dan lancar, tidak ada satu hal pun yang menakutkan atau mengkhawatirkan.  Setelah menunggu sekitar 3,5 jam (04.30 am-08.00 am), akhirnya perjalanan dilanjutkan ke Geneve, meninggalkan bandara Dubai yang indah tertata dan megah. Tidak lupa kesempatan ini digunakan untuk 'menikmati' fasilitas musholla di Bandara untuk melaksanakan shalat Dhuha.







Saturday, April 20, 2013

Anyer Trip

Maret 2013, kita memulai liburan pertama dengan melakukan trip ke Anyer.  Setelah sebelumnya di tahun 2011 hanya numpang lewat dan memutar kendaraan dan kembali karena menginap di Hotel Mambruk (yang menurut kami sudah lebih mendekati kata 'ambruk' dibanding 'resort', oops sorry.. but the hotel review can be found in this http://www.tripadvisor.com/Hotel_Review-g608499-d1056690-Reviews-or10-Hotel_Mambruk_Anyer-Serang_Banten_Province_Java.html#REVIEWS ) - tahun 2013 kami memutuskan untuk menginap di the Acacia.

Perjalanan menuju Anyer ternyata mempunyai banyak cerita juga. Sepanjang perjalanan tol menuju Anyer, kami melewati 3 mobil innova hitam mengalami kecelakaan, di 3 tempat yang berbeda. Kita yang juga menggunakan innova hitam jadi bingung dan was was.. Ada apa ini, suatu kebetulan yang aneh... tapi Alhamdulillah perjalanan kita sampai tiba di Anyer lancer, sampai akhirnya Papa merasakan ada yang aneh dengan ban mobil.  Lalu setelah mempertimbangkan keamanan dan lokasi. akhirnya Papa berhenti di tempat tukang tambal ban. Wow.. ternyata ban mobil kita kempes karena ada paku di sisi ban belakang, dan sang paku besar itu bahkan telah membentuk 2 luka karena posisinya "U". Ehm.. innalllahi..  akhirnya berbekal ban serep yang notabene ukurannya sedikit lebih kecil dari ban yang digunakan, kita melanjutkan perjalanan ke the Acacia.

Yeeaayy.. we're here, let's forget the problem, and enjoy our vacation... ;)

Our Vacation's Theme: Watery Days Off






For the Acacia, the review can be found in this link: http://www.tripadvisor.com/ShowUserReviews-g3400871-d3774636-r156213448-The_Acacia_Hotel_Anyer-Anyer_Banten_Province_Java.html#REVIEWS.


Millions of Love,
Mom

Sunday, January 06, 2013

Habibie & Ainun

http://m.kompasiana.com/post/film/2012/11/01/cinta-pertama-terakhir-pak-habibie-dalam-film-habibie-ainun/ Jum'at, 4 Januari 2013 yang lalu, kita berempat menonton film Habibie & Ainun, setelah beberapa kali gagal karena selalu kehabisan tiket. Kesan dari film tersebut: "Very good, film yang sangat menyentuh, banyak pembelajaran tentang kesetiaan, kejujuran, kecerdasan, kesungguhan hati & semangat dari seorang Pak Habibie & istrinya dalam menjalani kehidupan..." "Film ini menggambarkan lebih jelas mengenai Pak Habibie, seorang negarawan yang saya kagumi sejak dulu karena kecerdasannya. Saya merasa lebih mengenai sosok dan pribadinya yang jujur dan apa adanya. Jauh dari intrik dan kejahatan politik. Pak Habibie adalah seorang jenius di antara 200 jt rakyat Indonesia dimana di dalamnya termasuk berjuta orang yang licik, penuh intrik dan bodoh. Sehingga kecerdasan dan kejujurannya membuatnya menjadi terasing di negeri sendiri. How sad.. Kecintaan & kesetiaannya terhadap Ibu Ainun sangat menggugah hati. So proud to have you as our President, Pak.." "Seru.."