Friday, March 05, 2010

Helm "Bertuah"

Alhamdulillah ya Allah.. untuk kesempatan 'tertawa' di hari kemarin, bahkan sampai saat ini, ketika saya mengingatnya.. what a day..!

Ceritanya berawal dari acara kantor papa-nya anak-anak ke Tanjung Lesung. Karena tidak bisa menyetir mobil, transportasi umum adalah satu-satunya pilihan buat saya.

Day 1
Berangkat dari rumah jam 05.30 WIB, naik ojek menuju terminal. Namun ternyata terlambat karena bis yang lebih pagi sudah berangkat. Hanya tinggal 1 bis. Tidak ada pilihan, saya memutuskan naik bis tersebut dan akhirnya meninggalkan terminal hampir mendekati jam 6. Sudah dapat dipastikan saya terlambat dengan sukses sampai ke kantor. Jam 8 tepat! Terlambat 1 jam dari jam resmi kantor. Ooopppsss.. Sorry Boss, it's not gonna happen again tomorrow (I hope..hikz)

Day 2
Mengambil pelajaran dari hari sebelumnya, jam 05.20 WIB, ojek yang diminta sudah siap di depan rumah dan langsung meluncur menuju terminal. Sepanjang perjalanan saya baru teringat dan kemudian sibuk mencari uang untuk membayar ojek dan bis. Ternyata tidak ada uang yang lebih kecil dari Rp. 20.000. Hmmm, daripada lama menunggu kembalian yang belum tentu ada (karena waktu masih terlalu pagi) akhirnya saya putuskan akan membayar abang ojeknya untuk 2 hari dan memintanya untuk menjemput saya esok hari jam 05.15 WIB. Siip! I think everything is under control.
Tiba di terminal, saya lakukan hal-hal yang telah direncanakan yang intinya "i pay for 2 days & please pick me up tomorrow at ... bla bla bla" (saya menyampaikan dalam bahasa tentunya). Done! Si abang sudah mengerti dan saya langsung bergegas masuk terminal.

Wah, itu dia! bisnya tinggal satu.. saya berlari, tidak mau ketinggalan bis. Sempat melewati salah satu petugas terminal yang mengatakan sesuatu, tapi saya tidak mau ambil pusing.. ah paling kata-kata iseng, namanya juga terminal. Sampai di bis, syukurlah, masih ada beberapa tempat duduk yang kosong. Hmm, duduk dimana yang paling enak ya?

Tiba-tiba ada seorang perempuan, berusia sekitar 25-an yang mencolek tangan saya,
"Mbak.." katanya.
"Ya?" saya menoleh ke arahnya.
"Itu.." katanya lagi sambil menujuk ke atas kepala saya.
"Kenapa?" saya masih bingung, apa maksudnya?.
"Itu.. helmnya Mba.."

Waakkksss.. Ooo My God .. O-M-G .. Helm.. ? Helm ini masih di kepalaku..? waaaaaaaaaaahhh..
"o-ooh iya Mba.." saya buru-buru memasukkan helm "sialan" itu ke tas jinjing yang saya bawa.
Saking galau bercampur malu, rasanya saya lupa mengucapkan terima kasih karena sibuk memasukkan helm ke tas dan mencari tempat duduk (Maaf ya Mbak, terimakasih..) .

Oooohoho kenapa bisa? Ko saya tidak merasa sama sekali kalo di kepala masih bertengger helm kepunyaan si abang ojek? Apa petugas terminal tadi berusaha mengingatkan saya tapi saya dengan cuek mengabaikannya? Aaaaaaggghhhhahaha... jadi geli, ini jelas pengalaman baru yang aneh.. hahaha..

Dalam bis, karena geli sendiri, saya putuskan untuk telepon Mama yang kebetulan sedang ada di rumah.. dan hahaha... meledaklah tawa itu.. Mama bilang, "hahaha seperti cerita tawa sutra.. hahaha". Well..well.. terimakasih atas "pujiannya" Mam, hihihi.

Sesampainya di kantor, saya tidak tahan untuk menceritakan insiden helm "s*****" ini kepada teman-teman di kantor, dan sebagaimana bisa diduga.. mereka sungguh berbahagia atas prestasiku menggalakan program HSE (Health and Safety Environment) dengan cara menggunakan helm di atas bis kota. Many thanks for that guys.

Mengingat kebahagian yang saya alami, yang juga telah saya bagikan kepada teman serta keluarga kemarin dan hari ini, saya memutuskan untuk lebih menganggap helm itu bukan sebagai helm "s*****" namun sebagai helm "bertuah".. hehe.

No comments: