Akhirnya akhir pekan tiba juga. Yuk kita nikmati, mumpung besok hari
libur, khususnya buat Mama dan Papa ya J karena hari Sabtu Kakak masih harus les LIA dan Ade latihan Tae
Kwon Do sementara di hari Minggunya Kakak masih harus latihan badminton dan Ade
les di LIA.
Jumat malam, 30 Januari 2015, Papa rupanya lagi ngidam makanan
Surabaya. Hmm.. dimana ya carinya, karena rasanya di Depok tidak ada makanan
khas Surabaya yang terkenal atau direkomendasikan di internet. Setelah googling, akhirnya ditemukan makanan
khas Surabaya yang sepertinya cukup banyak peminatnya, namun lokasinya berada di daerah Cinere, namanya Waroeng
Ndewek. Mengingat keinginan yang
mendalam dari Papa untuk menikmati makanan khas leluhurnya, meskipun lokasinya
cukup jauh dari rumah, namun kita dengan tekad yang bulat memutuskan untuk
mengunjungi tempat makan tersebut.
Singkat cerita, sampailah kita di TKP dengan perantaraan mr. Waze. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul
20.30an. Tak disangka dan tak diduga…
ternyata oh ternyata… ketika kami turun dari mobil, sang pemilik rumah makan
dengan senyuman yang ramah menyambut kami dan memberikan kabar yang
menggembirakan yaitu.. “Maaf Pak, kami sudah tutup..”…
Hiks.. teng tong..
Tak tahukan beliau bahwa kami telah melakukan perjalanan jauh di
malam hari demi menemukan tempat tersebut, namun kami malah ditolak
mentah-mentah?
Duuuh.. maaf ya Papa Grebs.. rupanya malam ini kita belum berjodoh
dengan sang rujak cingur, tahu tek, rawon dan teman-temannya. Kalau di acara quiz pasti keluar kata2 seperti ini:
"Maaf, Anda belum
beruntung. Harap coba sekali lagi ya… jangan patah semangat!"
Hehehe…
Acara kemudian berlanjut ke tempat makan yang lain. Hmm.. kira2 apa
ya, yang seru buat malam-malam begini? Disaat patah hati ternyata Papa masih
bisa mengingat bahwa ada 1 tempat makan alternative lainnya yang bisa kita
datangi. Dan apakah itu…?
Sebuah Food Court dengan judul yang lucu: “Cerita Perut”.
Kenapa judulnya ‘Cerita Perut’ ya? Bukan ‘Cerita Dompet’, misalnya..
kan untuk jajan disitu kita juga perlu dompet beserta isinya? Hehehe
Tapi sesuai kata Shakespeare: Apalah arti sebuah nama.
Buat kita juga ga penting, yang penting adalah tempat yang nyaman
untuk keluarga dan aneka pilihan makanan yang tersedia disitu.
Hmmm.. makanannya cukup lengkap dan seru juga kalau
dicoba satu per satu. Ada dim sum, siomay batagor, mie ayam, sate, steak, es
campur dan masih ada berbagai macam makanan lainnya yang mohon maaf tidak dapat
disebutkan satu demi satu. Cape bo' hehe..
Selanjutnya, setelah cukup memperhatikan pilihan menu, akhirnya kebulatan tekad kita ditujukan pada menu: chicken steak, mie ayam, dan mochilok. Eeeh.. mahluk apa itu ya “Mochilok”?
Ternyata Mochilok adalah suatu
mahluk berwujud makanan yang merupakan hasil pernikahan antara Mochi es krim
dan Cilok. Lucu juga rasanya.. enak
mochi es krim nya, tapi cilok bakar dan cilok originalnya sendiri rasanya
standar aja. Nothin’ special, meskipun kreativitasnya patut diacungi jempol sehingga cilok bisa dinikmati di foodcourt, bukan hanya di kantin2 SD negeri hehehe
Suasana makan di Cerita Perut cukup ok, apalagi disana ada live
music yang keren. Mudah2an Cerita Perut bisa awet ya, seneng bisa makan dan
menikmati waktu bersama keluarga disana.
Sabtu malam, 31 Januari 2015, setelah semua kegiatan hari itu
berakhir, kita melanjutkan dengan acara keluarga ke margo city. Judul moment
malam itu adalah “Makan Apa Kita Malam Ini?”
Akhirnya pilihan kita malam itu jatuh kepada Pancake Parlour. Ada apa disitu? Mama teringat keinginan Mas
Rifa untuk mencoba Bibimbap, yang katanya ‘itu makanan yang hanya bisa dilihat
di acara Running Man’. Hehe.. yo wis Mas Rifa, daripada ngiler terus, untuk
kali ini Mami belikan Mas Rifa Bibimbap, okay?
Sementara Ade, sang food explorer, lebih memilih fungi fettuccine, dan Papa
double chocolate pancake.
Duuuh senengnya… melihat wajah2 ceria anak2 Mama, meskipun Mas Rifa
cape habis latihan badminton tapi terlihat sangat menikmati makanan barunya.
Apalagi Mas Rifa juga mengucapkan syukur dan berterima kasih karena telah
diberikan kesempatan untuk menikmati menu korea ala Running Man hehehe. Iya sayang, Mama juga seneng kok, bisa
berbagi rejeki hasil Mama bekerja selama ini dengan Papa, Mas Rifa dan Ade Cimut yang selama
ini sudah dan selalu mendukung karir Mama.
Terima kasih ya “teman-temanku” sayang.. * muaaach*
Love,
Mama
No comments:
Post a Comment