Thursday, August 20, 2015

Art of Survival (Swimming)



Sejak anak-anak masih kecil, Mama memperhatikan trend di kalangan orang tua muda yang relative memiliki kelebihan rejeki, untuk mengikutkan sang anak dalam segala macam kursus, dari mulai les tambahan pelajaran sekolah, les bahasa, les musik, les berenang, les calistung, kumon dan lain sebagainya.

Menyadari kemampuan dari sisi finansial dan dengan melihat efektivitas kegiatan-kegiatan tersebut,  akhirnya Mama dan Papa telah memutuskan bahwa kami berdua akan membesarkan anak dengan pola hidup yang relative sederhana (tidak memanjakan anak-anak dengan segala kemudahan dan kemewahan yang dapat me'lena'kan), Mama dan Papa akan berusaha untuk mengasah keterampilan anak-anak secara mandiri. Apa yang bisa Mama dan Papa ajarkan tanpa perlu bantuan guru/les dari luar, maka akan Mama dan Papa ajarkan sendiri, antara lain adalah berenang.

Alhamdulillah sekarang hal tersebut mulai terlihat hasilnya.  Mas Rifa sudah berenang lebih baik daripada Mama, mengikuti kemampuan Papa.  Tapi ada cerita menarik tentang pengalaman Ade Alya belajar berenang. Apa menariknya?  Mama cerita sedikit ya...

Karena umurnya masih kecil (setidaknya dalam pengamatan Mama dan Papa), Mama dan Papa tidak pernah memaksakan Ade untuk segera bisa berenang.  Nanti ada waktunya, begitu pikir Mama dan Papa. Sehingga Papa hanya mengajari Ade trapen (agar bisa mengambang di kolam yang dalam sekalipun).

Ternyata, apa yang selama ini Papa ajarkan sama Ade memang ga sia-sia. Dengan adanya kolam renang di rumah warung silah, Ade menggunakan kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru (kolam renang). Apakah itu?

1.  Saat kolam mendekati tahap finishing, Mama dan Papa baru menyadari bahwa kolam di rumah dengan kedalaman 140 cm ternyata masih jauh dari tinggi badan Ade.  Gamang hati Mama... gimana Ade berenangnya nanti? Gimana juga Mayang bisa menikmati kolam renang ini?

Pada saat kolamnya selesai dan bisa digunakan, Ade membuat Mama dan Papa takjub karena bisa dengan mudah mempraktekkan "trappen"-nya. Seems like there is no problem at all. Alhamdulillah..
Sementara untuk Mayang, awalnya masih takut-takut dan menggunakan pelampung, tapi akhirnya berani juga melepas pelampung.. Alhamdulillah

2. Mama memiliki target berenang sekitar 30-60 menit non-stop. Disaat Mama bisa mencapai 75 kali bolak balik, Ade bisa meyelesaikan sekitar 35 kali. Wow.. u're so amazing, honey.. *muuuach*

3. Pada saat Mas Rifa secara intensif diminta Papa untuk berenang dengan serius sekitar 30 menit, Ade ternyata memperhatikan dan akhirnya bereksperimen dengan gaya ciptaannya sendiri yaitu berenang gaya "iron man" dan gaya "lumba-lumba". Lagi2, gaya-gaya itu membuat Mama dan Papa takjub karena ternyata Ade bisa menyelam, tanpa bantuan, meskipun tak lama.. *it's very cool*!

4. Apapun yang Mas Rifa lakukan, si Ade kecil ini ga pernah mau ketinggalan. Termasuk saat Papa minta Mas Rifa menyelam dan membersihkan dedaunan yang jatuh ke kolam menggunakan saringan kecil, Ade malah sibuk menawarkan diri untuk membantu atau menggantikan Mas Rifa. Hehe.. thanks honey, it's very nice of you.

5. Tanpa pernah secara khusus diajarkan, Ade sudah bisa berenang gaya dada. Ternyata kamu itu memiliki kemampuan visual ya De. Hanya dengan melihat dan memperhatikan, kamu berhasil mempraktekkan gaya2 baru dalam berenang dan beradaptasi dengan "mainan" baru kita ini.

Aaah Mas Rifa dan Ade.. kalian memang anugerah terindah dan terbesar dalam hidup Mama dan Papa.

Keep growing, stay healthy, be strong and be kind, you will always be our cute little son and daughter.

Semoga Allah swt menjaga, membimbing dan melindungi keluarga kita.

Aamiin yra.

Kisskiss,
Mama

No comments: