Dalam hidup, seringkali kita dihadapkan pada suatu permasalahan.
Apakah itu dalam keluarga, sekolah atau kantor atau pun lingkungan lainnya.
Seringkali pula mungkin terpikir bahwa kenapa kita mengalami hal itu..
why is this happen to me? why me?
Mama pernah membaca suatu referensi yang bagus untuk direnungkan bahwa "cobaan hidup yang berat seringkali membentuk seseorang menjadi pribadi yang lebih baik dan kuat".
Well, indeed. I totally agree with it.
Jika direnungkan jika dalam keseharian kita terbiasa hanya mengalami hal-hal yang baik, apapun yang kita inginkan dengan mudah bisa terwujud - mungkin kita akan cenderung nyaman bahkan lengah. Kita akan enggan dan sulit bergerak dari 'comfort zone'.
Namun jika sesekali kita menemukan cobaan atau gejolak dalam hidup, maka lazimnya kita akan berusaha untuk survive, bangkit dari keterpurukan, supaya tidak terus menerus berada dalam kesedihan dan kegalauan.
Sebagai gambaran, jika kita berjalan di jalan beraspal yang mulus dan rata dan disekitar kita tumbuh bunga warna warni dan pohon yang teduh - tentunya kita akan betah untuk berlama-lama menikmati jalan tersebut. Tapi jika jalan kemudian berubah menjadi berbatu dan berkerikil, dan disekitarnya hanya rumput liar yang lebat, bukankah kita akan 'melompat' memilih jalan dianggap lebih mudah dilalui dan bahkan berlari sehingga jalan tersebut lebih cepat dilalui?
Anakku,
Disaat semua kesempatan dan harapan seolah tertutup, atau kita takut karena tidak tahu apa yang akan terjadi di depan sana, apa yang bisa membuat kita memiliki keinginan untuk bangkit dari kesedihan atau ketidaknyamanan?
Untuk Mama, jawabannya adalah: mari kita kembali dan berpasrah pada Allah swt..
Ingatlah akan hal ini:
Bacalah dan renungkan Surat Al Baqarah ayat 285 dan 286 yang sudah Mama ajarkan kepada Mas Rifa dan De Alya.
Terkait cobaan dari Allah swt, Al Baqarah ayat 286 merupakan pengingat dan doa bagi kita.
QS Al Baqarah 286:
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan keapda kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
Lalu setelah itu apa?
Berusaha dengan sebaik-baiknya untuk bangkit dari keterpurukan atau perbaiki situasinya dan yakinlah bahwa Allah swt akan selalu mendengar doa-doa kita dan percaya pada janji dan pengingat-Nya, sebagaimana ayat-ayat berikut ini:
QS Al Inshirah 1-8:
"1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu
3. yang memberatkan punggungmu?
4. dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu?
5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap".
No comments:
Post a Comment